Gereja Santo Fransiskus Xaverius Diresmikan, Disuk Dicanangkan Sebagai Ohoi Wisata Rohani

    peresmian Gereja

    Pjs Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Semmy Risambessy yang didamping Uskup Diosis Amboina Mgr. PC. Mandagi, meresmikan Gedung Gereja Baru Santo Fransiskus Xaverius Stasi Disuk Paroki Santo Petrus dan Paulus Rumaat pada Selasa (13/6).

    Peresmian Gedung Gereja ini ditandai dengan penandatanganan Prasasti Oleh Uskup Diosis Amboina dan Pengguntingan Pita Oleh Pjs. Bupati Malra, yang sejumlah Anggota Forum Komunikasi Kabupaten Malra, Pimpinan beserta Anggota DPRD Malra, Penjabat Sekda Malra, para Asisten dan Pimpinan SKPD Kabupaten Malra, Wakil Uskup Amboina Wilayah Perwakilan Kei Kecil dan Kei Besar, Pastor Paroki Tumaat beserta Dewan Paroki, para imam, Biarawan, Biarawati, serta seluruh umat paroki Stasi Disuk beserta tamu undangan lainnya.

    peresmian Gereja2

     

    peresmian Gereja3

    Pjs. Bupati Malra Semmy Risambessy dalam sambutannya mengatakan, Gereja tidak hanya sebagai tempat beribadah bagi umat Katolik semata, namun Gereja juga adalah wadah untuk menguduskan maupun ritus-ritus Gereja yang ada di dalamnya, hal ini yang menyebabkan gereja adalah Satu Kudus, Katolik dan Apostolik.

    Pada sisi lain Ungkap Risambessy, sering kali pembangunan gedung gereja dirangkaikan dengan seremonial adat, yang melibatkan kearifan lokal budaya suku Kei yang selama ini hidup dan berkembang serta dilestarikan sebagai suatu kekayaan yang positif.

    peresmian Gereja4

    Makna yang terkandung dari acara seperti ini dalam budaya Kei adalah Kebersamaan, Persaudaraan dan Solidaritas. ini lanjut Risambessy, sungguh sangat positif ketika orang-orang merasa bertanggungjawab, bangunan ini turut membenamkan diri dalam persaudaraan sejati, guna menyelesaikan keseluruhan bangunan ini.

    Selain itu makna lain yang terkandung adalah, sebuah ungkapan guna memohon restu para leluhur untuk turut menjaga bangunan ini.

    peresmian Gereja5

    Menurut Bupati, Adat, Gereja dan Pemerintah adalah tiga tungku yang menopang kehidupan umat kristiani di bumi Larwul ngabal, keterlibatan ketiga unsure ini dapat memberikan jaminan keselarasan yang tentunya harus dilaksanakan secara benar dan sungguh-sungguh.

    Pada kesempatan peresmian gedung Gereja Santo Fransiskus Xaverius Stasi Disuk ini, dirangkaikan juga dengan pencanangan Ohoi Disuk sebagai Ohoi Wisata Rohani.

    Dasar pemikiran Disuk ditetapkan sebagai Ohoi Wisata Rohani, karena disini masih terdapat Gereja Tua yang menjadi saksi penyebaran Iman Katolik di tanah Kei.  Selain itu Ohoi Disuk didukung dengan keindahan alam dan panorama yang indah.

    Dengan penetapan ini Pemerintah Kabupaten Malra mengharapkan, kiranya Ohoi Disuk dapat menjadi Rule Model Toleransi dan Kerukunan Antar Umat beragama serta lebih penting lagi kerukunan Antar Masyarakat yang hidup di Ohoi Disuk ini,” Harap Risambessy (PM.06).

    (Disadur dari: https://pelitamaluku.wordpress.com/)

    Please publish modules in offcanvas position.